Judul : Penataan Lingkungan Pura Muncak Sari Desa
Sangketan, Penebel, Tabanan
Penulis :
1.
IR. I WAYAN
SUKERAYASA (196411031991031001)
2.
IR. I NYOMAN
SURATA, MT. (195310301986011001)
3.
IR. I NENGAH
LANUS, MT (195708181986031003)
4.
DR. IR. I NYOMAN
SUTARJA, MS. (195803051986011001)
5.
DR. IR. IDA
BAGUS ALIT SWAMARDIKA, MERG. (196612181994031001)
6.
IR. I WAYAN ARTA
WIJAYA, MERG., MT (196603131993031001)
Nama Journal / E.book :
Pura Luhur Muncak Sari
Halaman :
17
Abstraksi
Pura Luhur Muncaksari, Pura ini oleh
masyarakat pengempon pura bernama Pura
Luhur Muncaksari. Menurut perjalanan, Pura Luhur Muncaksari bernama Bedugul Gumi. Yang pada saat itu bangunan itu
terdiri dari batu ( berupa bebaturan ). Disebut Bedugul gumi karena yang distanakan /dimuliakan ditempat ini
adalah manefestasi Ida Sanghyang
Widhi Wasa sebagai sedahan Agung, yang berfungsi sebagai sumber kemakmuran dan kesejahtraan alam
semesta beserta isinya. Dalam perkembangan berikutnya pada saat pengklasiran dilakukan pada zaman Belanda tempat
ini bernama Puncaksari. Namun
dalam keseharian masyarakat menyebut atau memberi sebutan Muncaksari. Bunyi Puncak sering
diidentikkan dengan muncak yang artinya sama. Sehingga sampai saat ini nama
yang dipakai oleh masyarakat adalah Pura Luhur “Muncaksari “.
Jurnal ini menjelaskan tentang laporan pengabdian masyarakat di
Pura Muncak Sari. Disini dijelaskan tentang sejarah Pura dan sebagainya. Nama
Pura Luhur Muncak Sari sendiri menurut perjalanannya atau sejarahnya bernama
Bedugul Gumi. Disebut Bedugul Gumi karena yang distanakan atau dimuliakan di
tempat ini adalah manefestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sedahan agung,
yang berfungsi sebagai sumber kemakmuran dan kesejahteraan alam semesta beserta
isinya. lalu pada perkembangan selanjutnya barulah dinamakan Puncak Sari.
selain menjelaskan tentang sejarah juga menjelaskan tentang sejarah pembangunan
dan menjelaskan tentang seisi bangunan pura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar