Judul : STRUKTUR, NILAI PENDIDIKAN KARAKTER HINDU DAN
TANGGAPAN ANAK NYASTRA TENTANG SANTI PARWA
Penulis :
Ni Nyoman Rai Setiawati Fakultas
Pendidikan Agama dan Seni UNHI Denpasar
Nama
Journal / E.book : Agama Hindu
Halaman : 37
Abstraksi
Santi parwa yang merupakan parwa ke
dua belas dari kitab Mahabharata memiliki
daya tarik tersendiri dari parwa-parwa lainnya, di santi parwa ini mengajarkan bagaimana seharusnya seorang
pemimpin mengambil tindakan, seorang pemimpin selayaknya tidak hanya
mengutamakan perasaan pribadi, namun harus mementingkan apa yang diinginkan
oleh rakyat. Serta menunjukkan bagaimana caranya menemukan nilai-nilai
pendidikan karakter Hindu untuk menuju santi
(kedamaian).
Struktur cerita santi
parwa adalah berbentuk sastra klasik Hindu, struktur cerita santi parwa terdiri dari dua bagian
yaitu : struktur luar dan struktur dalam. Nilai pendidikan karakter yang ditemukan
di santi parwa dari delapan
belas pendidikan karakter ditemukan lima pendidikan karakter yang terdapat
dalam santi parwa: religius, jujur, bersahabat/komunikatif, cinta damai, dan
tanggung jawab. Adapun tanggapan dari anak
nyastra menyatakan bahwa santi
parwa memiliki fungsi pendidikan, kebudayaan, religius, dan hiburan.
Kata
kunci: struktur, santi parwa, nilai, pendidikan
karakter, agama Hindu, tanggapan anak
nyastra.
Judul : TRADISI MITOS,
RITUAL DAN PELESTARIAN SAPI BALI
Penulis : I Made Suastika
Nama
Journal / E.book : Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama
Halaman : 51 Halaman
Abstraksi
Pengorbanan
suci sapi Bali untuk yajna (caru) di Desa Tambakan, Kecamatan Kubu Tambahan,
Kabupaten Buleleng sudah berlangsung berabad-abad lamanya secara sekala dan
niskala. Sangat menarik untuk dibahas potensi ritual ini dalam kerangka kebudayaan
Bali.
Yajna ini
berpotensi meningkatkan produktivitas ternak sapi Bali melalui kehidupan mitos
dan ritual. Yajna ini juga dapat meningkatkan kualitas genetik sapi Bali dan
populasinya yang dimilikinya dan diberi hidup bebas dalam alam terbuka.
Di
samping itu, sapi Bali semakin tahun terlihat bertambah terus karena Tradisi
Mapanauran Bulu Geles ini. Menarik dikaji upacara yang berlangsung secara
kontinuitas setiap Tilem (bulan mati)
Kata
Kunci : Tradisi, Mitos, Ritual.
Judul : AKIBAT HUKUM DARI
PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA
Penulis : Jane Marlen Makalew
Nama
Journal / E.book : Artikel Skripsi Lex Privatum,
Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
Halaman : 144 Halaman
Abstraksi
Kenyataan dalam kehidupan
masyarakat bahwa perkawinan berbeda agama itu terjadi sebagai realitas yang
tidak dipungkiri. Pada prakteknya, banyak pasangan yang ingin hidup bersama
namun tidak ada perkawinan karena didasari dengan Agama atau kepercayaan yang
berbeda. Ada juga pasangan yang sudah hidup bersama atau “kumpul kebo” karena
adanya suatu alasan yang berpengaruh dalam ikatan hubungan mereka, yaitu
berbeda Agama.
Suatu perkawinan tentunya
selalu menimbulkan akibat hukum dan apabila perkawinan tersebut adalah
perkawinan beda agama tentunya akan menimbulkan berbagai masalah.
Masalah-masalah tersebut menyangkut hubungan suami isteri dan berimbas kepada
anak-anak apabila memiliki keturunan. Baik Akibat hukum menurut aspek
psikologis dan menurut aspek yuridis.
Judul : Nirwana dan Cara Pencapaiannya dalam Agama
Hindu
Penulis : Hj. A. Nirawana
Nama
Journal / E.book : Agama Hindu
Halaman : 5 Halaman.
Abstraksi
Menggapai nirwanan
adalah sebuah tujuan spiritual dalam agama hindu. Tulisan berikut ingin
menelusuri sejauhmana makna nirwana dan langkah langkah pencapaiannya bagi
penganut hindu. Penelitian ini dilakukan dengan metode library research yakni
studi dengan menekankan pada data yang berada dalam kepustakaan.
Hasilnya, studi ini
menemukan bahwa langkah-langkah untuk mencapai nirwana dalam agama hindu ada
sejumlah jalan.
Dalam Agama Hindu
diajarkan bahwa setiap sesuatu yang hidup mempunyai suatau bahagian sebagai
inti dari kehidupannya yang dinamakan dengan Atma atau jiwa. Atma adalah yang
menghidupkan setiap makhluk hidup yang merupakan percikan dari Brahman atau
Tuhan.
Judul : SATUA CUPAK TEKEN GRANTANG
(PAMASTIKA
PSIKOLOGI TOKOH)
Penulis :
Ni Made Juli Andayani, I
Nyoman Linggih, I Made Wiradnyana
Nama
Journal / E.book : Jurnal Penelitian Agama Hindu
Halaman : 4 Halaman.
Abstraksi
Satua Bali merupakan
karya sastra tradisonal yang disebut sebagai sastra lisan. Salah satu jenis
satua Bali adalah satua Cupak teken Grantan. Satua ini merupakan salah satu warisan
dari leluhur yang harus dilestarikan.
Dalam satua ini,
masyarakat dapat menjadikan cerminan dalam kehidupannya, mana yang patut
dijadikan contoh dan mana yang tidak patut
untuk dijadikan contoh. Karsatua Cupak
teken Grantang ini berisi tentang ajaran yang baik dan ajaran yang tidak baik.
Dengan demikian
ajaran yang baik dapat dijadikan pedoman agar bisa diterapkan dalam kehidupan
nyata. Teori yang dipakai untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah teori strukturalisme dan teori nilai.
Judul :
PENATAAN LINGKUNGAN PURA MUNCAK SARI DESA
SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN ABSTRAK
Penulis : I W. Sukerayasa1, I. B. A. Swamardika1, I W.
A. Wijaya1
I N. Surata2, I N. Lanus2, I N.
Sutarja3
Nama
Journal / E.book : JURNAL
UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 1,
Halaman : 5 Halaman.
Abstraksi
Pura Luhur Muncak
Sari merupakan salah satu jajar kemiri sisi barat pura Sad Kayangan Batu Karu,
yang berada di desa Sangketan, Penebel, Tabanan. Telah dilakukan perencanaan
dan pengawasan perluasan arealPura Luhur Muncak Sari terutama di sisi barat
utama mandala, dan Pura Dalem Kayangan.
Dari hasil pengukuran
utama mandala perluasan maksimum bisa mencapai 122,5 m2 dengan lebar 7 m dan
panjang 17,5 m. Perluasan menggunakan plat beton dengan 14 tiang (kolom).
Disamping itu juga dilakukan penataan penerangan diareal pura terutama disisi
barat tempat parkir.
Hasil perluasan Utama
Mandala menunjukkan peningkatan kenyamanan bagi pemedek yang melakukan persembahyangan.
Hal ini bisa dilihat dari kepadatan kerumunan pemedek yang jauh berkurang pada
saat puja wali tanggal 8 Agustus yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar