Senin, 05 Juni 2017

VIDEO PERSAHABATAN


JUDUL         : Video Foto Kegiatan di Pura
KARYA         : Ikhwatun Muamalah
EDITOR       : Ahmad Nasichin Hudori
DURASI       : 2:46 Menit
SINOPSIS
Video ini berisi tentang foto-foto kegiatan selama di Pura Amertha Jati. Dokumentasi ini berisi tentang kegiatan dari awal pertemuan hingga selesainya tugas persahabatan.

Dokumentasi ini menjadi salah satu bukti telah terlaksanananya tugas persahabatan dengan Agama Hindu. Kami telah menyelesaikan salah satu tugas UTS Mata Kuliah Agama Hindu pada semester 4 kali ini. Terima Kasih.

JUDUL         : Observasi tentang Pengenalan Pura Amertha Jati Cinere
KARYA         : Ahmad Nasichin Hudori
EDITOR       : Ikhwatun Muamalah
DURASI       : 11:54 Menit
SINOPSIS
Pura Amertha Jati Cinere terletak di Jl. Punak, Pangkalan Jati, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16514. Pure Amertha berdiri pada tanggal 3 Juli 1985 dengan surat izin yang deberikan oleh AL.
Pura ini terbagi atas 3 bagian di dalamnya, yang pertama yaitu : Nistaning Mandala, adalah bagian luar atau latar depan Pura Amertha Jati Cinere. Biasanya bagian ini juga bisa digunakan untuk tempat parkir dan acara-acara lainnya yang memang memerlukan tempat tersebut. Kedua : Mandalaning Madya, adalah bagian kedua, latar atau bagian tengah pura. Ini ada juga bagian wantilan dll. Ketiga : Utamaning Madya, yaitu tempat persembahyangan yang ada di pura. Berisi tentang Bale peplik dan lain sebagainya.
Video ini berisi tentang bagaimana beliau Bapak Bagus mengenalkan tentang isi yang ada di dalam pura beserta fungsi-fungsinya. Video ini sekaligus menjadi bukti persahabatan antara umat beragama.
JUDUL         : Latihan Beleganjur (gamelan Bali) di Pura Amertha Jati Cinere
KARYA         : Ahmad Nasichin Hudori
EDITOR       : Ikhwatun Muamalah
DURASI       : 6:28 Menit
SINOPSIS
Baleganjur adalah sebuah ensamble yang merupakan perkembangan dari gamelan bonang atau bebonangan.Baik dari segi instrumentasinya maupun komposisi lagu-lagunya. Beleganjur adalah gamelan untuk ngiring dan menyambut pekukuh.
Latihan beleganjur merupakan bagian kegiatan organisasi pemuda pura amertha jati. Dari cuplikan video tersebut mereka melatih tentang alat-alat gamelan tersebut. Alat-alatnya adalah Ceng-ceng, Ponggang, Petuk, Reong, Kendang, dan Gong.
Gong, petuk dan ponggang adalah guru dari irama musik yang dimana petuk sebagai alur Tempo Musik. Ceng-ceng dan gendang adalah sebagai penyambung Irama Musik.
Dalam pelatihan gamelan ini jadwalnya tidak menentu. Karena latihan ini tergantung pada pelatihnya. Namun, yang pastinya mereka berlatih untuk setiap minggunya.




Minggu, 04 Juni 2017

LAMPIRAN FOTO HASIL OBSERVASI

LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL OBSERVASI PERSAHABATAN DI
PURA AMERTHA JATI-CINERE
C:\Users\ACER E1\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG-20170509-WA0054.jpg
Gambar 1.1 Nistaning Mandala
Bagian depan atau latar bagian depan pura disebut juga Nistaning Mandala. Pura Amertha Jati Cinere terletak di Jl. Punak, Pangkalan Jati, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16514. Bagian pura terlihat seperti candi yang terbelah yang disebut dengan candi bentar.
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074105010.jpg
Gambar 1.2 Bukti Pengesahan Pura
Pada tanggal 3 Juli 1985 pura ini berdiri di tengah-tengah masyarakat Cinere. Bukti berdirinya pura ini adalah dengan adanya prasasti pengesahan yang sudah ditandatangani oleh pemerintah.
C:\Users\ACER E1\Documents\mala (dokumentasi)\mala (dok)\WhatsApp Images\IMG-20170404-WA0006.jpg C:\Users\ACER E1\Documents\mala (dokumentasi)\mala (dok)\WhatsApp Images\IMG-20170404-WA0005.jpg
Gambar 1.3 Bale Kulkul Gambar 1.4 Bale kulkul tampak samping
Kulkul adalah alat komunikasi tradisional masyarakat Bali, berupa alat bunyian yang umumnya terbuat dari kayu atau bambu, dan benda peninggalan para leluhur. Di setiap organisasi tradisional di Bali, terdapat setidaknya sebuah kulkul. Selain di Bali, Kulkul yang lazimnya disebut dengan kentongan, terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia.
Bale Kulkul adalah tempat untuk memberikan informasi tentang Pura, baik informasi ritual keagamaan atau yang lainnya.
C:\Users\ACER E1\Documents\mala (dokumentasi)\mala (dok)\WhatsApp Images\IMG-20170404-WA0007.jpg C:\Users\ACER E1\Documents\mala (dokumentasi)\mala (dok)\WhatsApp Images\IMG-20170404-WA0020.jpg
Gambar 1.5 /1.6 Pemandangan bagian depan Pura Amertha Jati Cinere
Jika kita menjumpai Pura Amertha Jati Cinere, maka kita akan mendapati pemandangan seperti gambar diatas. Keindahan Pura sudah terlihat dari Luar. Pemandangannya yang asri dan bersih membuat kami terkagum-kagum.
  C:\Users\ACER E1\Documents\mala (dokumentasi)\mala (dok)\WhatsApp Images\IMG-20170404-WA0017.jpg
Gambar 1.7/1.8 Bapak Nyoman dan Bapak Bagus
Foto bersama dengan Bapak Nyoman Mastra selaku pengempon pure dan Bapak bagus selaku pengurus sekaligus perantara dari bapak Nyoman. Bapak Nyoman di sebelah kiri saya dan bapak bagus di sebelah kanan saya. Foto ini diambil pada saat awal pertemuan kami dan juga awal dari pertemanan kami dengan umat Hindu Cinere.
  C:\Users\ACER E1\Documents\mala (dokumentasi)\mala (dok)\WhatsApp Images\IMG-20170404-WA0008.jpg
Gambar 1.9/1.10  Gedung graha sabha
Foto di gerbang masuk Graha Sabha. Gedung Graha Sabha adalah gedung serba guna biasanya gedung ini digunakan untuk rapat, seminar, pernikahan, dan acara-acara lainnya.
Bagian gedung ini akan langsung kita dapati jika kita melewati gerbang pintu masuk bagian samping. Disitu juga kita akan mendapati perpustakan Pura Amertha Jati, halaman yang luas yang bisa di pakai tempat parkir, dan ada juga sejenis warung yang biasanya ibu-ibu membuat sejenis bunga-bunga entah untuk apa.
  C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20170414_153117.jpg
Gambar 1.11/1.12 Foto bersama Bapak Bagus
Foto bersama dengan Bapak Bagus di depan Qori Agung. Qori Agung sendiri adalah pintu utama (pintu masuk dan keluar) umat Hindu yang akan melakukan ritual sembahyang. Foto ini diambil saat kami melakukan wawancara mengenai pengenalan pure dengan Bapak Bagus. Tempat dimana kami foto juga dinamakan dengan candi bentar.
Dan Bapa Ide Bagus inilah yang merupakan seseorang dibalik kesuksesan membuat tugas persahabatan kami ini. Beliaulah yang membantu, membimbing kami hingga akhirnya sukseslah tugas kami ini. Terima Kasih ya pak.
 C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20170414_153248.jpg
Gambar 1.13 Bukti Dokumentasi
Dokumentasi ini menjadi bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas dari dosen sebagai tugas UTS mata kuliah Agama Hindu.Foto ini juga diambil masih di seputar depan Qori Agung. Foto disitu ya biar kelihatan foto kaya di Bali gitu. haha
  C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20170414_153758.jpg
Gambar1.14/1.15 Foto kami di  depan Qori Agung
Qori Agung ini juga bagian dari madya mandala dan juga merupakan bagian Utama Madya. Karena Qori agung ini memang terletak diantara madya Mandala dan Utama Madya.
Maafkan foto yang alay-alay tersebut. Mungkin kami single hingga mengharuskan untuk foto seperti layaknya pasangan. Dan foto itu diambil pada saat kunjungan kedua. Satu lagi keindahan foto tersebut didukung dengan kamera yang bagus pastinya, dan juga baground foto juga si tukang foto nya pasti. Hehe
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20170414_153253.jpg       C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20170414_153308.jpg
Gambar 1.16/1.17 Bukti Dokumentasi
Ini merupakan foto-foto kami selama melakuakan penelitian di Pura. Yang namanya cewe kayaknya emang identik ga bisa jauh dari yang namanya kamera. Haha, itu sih menurut kami loh yah. Sok candid gitu lagi , liat deh. Lagian bingung juga sih kebanyakan foto jadi bingung mau gaya kaya gimana lagi. Intinya Pura Amertha itu indah banget deh.
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20170414_153338.jpg            C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20170414_153341.jpg
Gambar 1.18/1.19 Selfie Bareng temen
Daripada bosen dari tadi liatnya foto itu-itu ajah. Kami sandingkan deh foto selfie ini. Foto ini menjadi bukti bahwa mereka adalah salah seorang suksesnya pembuatan tugas ini. Kenapa, karena merekalah yang bersedia antar jemput Ciputat-Cinere untuk tugas kami.
Dan untuk yang mas kotak-kotak juga, dia adalah seorang yang membantu dari awal pembuatan tugas hingga akhir selesainya tugas. Dia juga adalah photografer kami. Kenapa kami membawa mereka, alasannya mudah, untuk membantu baik dalam segi dokumentasi dan juga transportasi. Kalau mereka ngga ikut nanti yang videoin siapa. Kan tujuannya biar di video tuh ada kami berdua yang memang itu tugas kami berdua.
       C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\IMG_20170414_153605.jpg
Gambar 1.20/1.21 Madya Mandala
Foto ini di ambil di latar Madya Mandala. Madya Mandala adalah bagian kedua pura. Foto-foto ini hanya menjadi bukti bahwa kami telah melakukan tugas project persahabatan.
C:\Users\ACER E1\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG-20170515-WA0013.jpg C:\Users\ACER E1\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG_20170414_154052.jpg
Gambar 1.22 Syifaul Husna    Gambar 1.23 Ikhwatun Muamalah
Dokumentasi tersebut diambil di candi Bentar atau di pintu masuk menuju Madya Mandala. Foto-foto ini juga menjadi bukti-bukti kami telah melaksanakan tugas ini.
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074097935.jpg
Gambar 1.24 wawncara dengan Bapak Nyoman
Foto ini menjelaskan tentang wawancara dengan Bapak Nyoman dan temannya. Wawancara ini berisi seputar sejarah Pura Amertha mulai dari segi pembangunan, berdirinya pura dan sejarah-sejarah lainnya yang berkaitan dengan Pura Amertha.
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074087507.jpg
Gambar 1.25  wawancara
Foto ini diambil pada saat wawancara dengan pengurus organisasi dan Bapak Bagus. Wawancara ini berisi tentang kegiatan-kegiata pemudanya dan kegiatan pura. Kegiatan ibadag Pura biasanya sesuai tanggal-tanggal yang sudah diberi tanda di kalender Hindu. dalam foto ini ada Bapak Bagus, Bang Hendra , Bang Made dan teman-teman lainnya.
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074096134.jpg     C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074094360.jpg
Gambar 1.26/1.27 Latihan Gamelan Bali
Organisasi pemuda di ketuai oleh bang Hendra. Bang hendra menjelaskan seputar gamelan beleganjur, apa saja alat-alatnya, bagaimana memainkannya dan yang lainnya.
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074091706.jpg C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074090129.jpg
Gambar 1.28/1.29  Mala dan temen-temen yang sedang latihan
Dan ini adalah foto dimana kami sedang latihan beleganjur atau disebut juga dengan gamelan bali. Liat deh, yang motoin mala iseng banget yah, maksudnya apa coba foto diem-diem yang akhirnya menuhin memory. Tapi yang jelas kami merasa bahagia karena pertemanan yang kita jalin tidak hanya sekedar karna ada maunya, tapi emang bener-bener pertemanan yang tanpa dibuat-buat.
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074102348.jpg        C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074101024.jpg
Gambar1.30/1.31 Foto bersama Pemuda Pura Amertha
Foto ini diambil setelah selesai latihan. Foto ini merupakan salah satu bukti bahwa persahabatan bukanlah tentang apa suku dan agama kita. Namun, persahabatan adalah tentang bagaimana kita saling bertoleransi dan saling berbuat baik.
C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074114314.jpg C:\Users\ACER E1\Documents\Bluetooth Folder\1493074107496.jpg
Gambar 1.32/1.33 Ikhwatun Muamalah
Tau engga sih sebenernya mau buat majang foto kaya gini, Cuma karna emang semua dokumentasi harus dilampirkan ya mau gimana lagi. Ini foto pas mala mau pulang dari pura, engga tau kenapa pengen selfie ajah. Karena, kebetulan juga ini hari terakhir pas observasi lagi ya mau ga mau selfie buat kenang-kenangan. hehe



EBOOK/JURNAL 6-11


Judul                                   :  STRUKTUR, NILAI PENDIDIKAN KARAKTER HINDU DAN TANGGAPAN ANAK NYASTRA TENTANG SANTI PARWA

Penulis                              :  Ni Nyoman Rai Setiawati Fakultas Pendidikan Agama dan Seni UNHI Denpasar

Nama Journal / E.book :  Agama Hindu

Halaman                             :  37

Abstraksi

 Santi parwa yang merupakan parwa ke dua belas dari kitab Mahabharata memiliki daya tarik tersendiri dari parwa-parwa lainnya, di santi parwa ini mengajarkan bagaimana seharusnya seorang pemimpin mengambil tindakan, seorang pemimpin selayaknya tidak hanya mengutamakan per­asaan pribadi, namun harus mementingkan apa yang diinginkan oleh rakyat. Serta menunjukkan bagaimana caranya menemukan nilai-nilai pendidikan karakter Hindu untuk menuju santi (keda­maian).
Struktur cerita santi parwa adalah berbentuk sastra klasik Hindu, struktur cerita santi parwa terdiri dari dua bagian yaitu : struktur luar dan struktur dalam. Nilai pendidikan karakter yang dite­mukan di santi parwa dari delapan belas pendidikan karakter ditemukan lima pendidikan karakter yang terdapat dalam santi parwa: religius, jujur, bersahabat/komunikatif, cinta damai, dan tang­gung jawab. Adapun tanggapan dari anak nyastra menyatakan bahwa santi parwa memiliki fungsi pendidikan, kebudayaan, religius, dan hiburan.

Kata kunci: struktur, santi parwa, nilai, pendidikan karakter, agama Hindu, tanggapan anak nyastra.

Judul                                                :  TRADISI MITOS, RITUAL DAN PELESTARIAN SAPI BALI
Penulis                                             :  I Made Suastika
Nama Journal / E.book            :  Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama
Halaman                             : 51 Halaman
Abstraksi
Pengorbanan suci sapi Bali untuk yajna (caru) di Desa Tambakan, Kecamatan Kubu Tambahan, Kabupaten Buleleng sudah berlangsung berabad-abad lamanya secara sekala dan niskala. Sangat menarik untuk dibahas potensi ritual ini dalam kerangka kebudayaan Bali.
Yajna ini berpotensi meningkatkan produktivitas ternak sapi Bali melalui kehidupan mitos dan ritual. Yajna ini juga dapat meningkatkan kualitas genetik sapi Bali dan populasinya yang dimilikinya dan diberi hidup bebas dalam alam terbuka.
Di samping itu, sapi Bali semakin tahun terlihat bertambah terus karena Tradisi Mapanauran Bulu Geles ini. Menarik dikaji upacara yang berlangsung secara kontinuitas setiap Tilem (bulan mati)

Kata Kunci : Tradisi, Mitos, Ritual.


Judul                                                :  AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA
Penulis                                             :  Jane Marlen Makalew
Nama Journal / E.book            :  Artikel Skripsi Lex Privatum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
Halaman                             : 144 Halaman
Abstraksi
Kenyataan dalam kehidupan masyarakat bahwa perkawinan berbeda agama itu terjadi sebagai realitas yang tidak dipungkiri. Pada prakteknya, banyak pasangan yang ingin hidup bersama namun tidak ada perkawinan karena didasari dengan Agama atau kepercayaan yang berbeda. Ada juga pasangan yang sudah hidup bersama atau “kumpul kebo” karena adanya suatu alasan yang berpengaruh dalam ikatan hubungan mereka, yaitu berbeda Agama.
Suatu perkawinan tentunya selalu menimbulkan akibat hukum dan apabila perkawinan tersebut adalah perkawinan beda agama tentunya akan menimbulkan berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut menyangkut hubungan suami isteri dan berimbas kepada anak-anak apabila memiliki keturunan. Baik Akibat hukum menurut aspek psikologis dan menurut aspek yuridis.



Judul                                                :  Nirwana dan Cara Pencapaiannya dalam Agama Hindu
Penulis                                 :  Hj. A. Nirawana
Nama Journal / E.book            :  Agama Hindu
Halaman                             :  5 Halaman.

Abstraksi
Menggapai nirwanan adalah sebuah tujuan spiritual dalam agama hindu. Tulisan berikut ingin menelusuri sejauhmana makna nirwana dan langkah langkah pencapaiannya bagi penganut hindu. Penelitian ini dilakukan dengan metode library research yakni studi dengan menekankan pada data yang berada dalam kepustakaan.
Hasilnya, studi ini menemukan bahwa langkah-langkah untuk mencapai nirwana dalam agama hindu ada sejumlah jalan.
Dalam Agama Hindu diajarkan bahwa setiap sesuatu yang hidup mempunyai suatau bahagian sebagai inti dari kehidupannya yang dinamakan dengan Atma atau jiwa. Atma adalah yang menghidupkan setiap makhluk hidup yang merupakan percikan dari Brahman atau Tuhan.



Judul                                                :  SATUA CUPAK TEKEN GRANTANG
(PAMASTIKA PSIKOLOGI TOKOH)
Penulis                                 : 
Ni Made Juli Andayani, I Nyoman Linggih, I Made Wiradnyana
Nama Journal / E.book            :  Jurnal Penelitian Agama Hindu
Halaman                             : 4 Halaman.

Abstraksi                            
Satua Bali merupakan karya sastra tradisonal yang disebut sebagai sastra lisan. Salah satu jenis satua Bali adalah satua Cupak teken Grantan. Satua ini merupakan salah satu warisan dari leluhur yang harus dilestarikan.
Dalam satua ini, masyarakat dapat menjadikan cerminan dalam kehidupannya, mana yang patut dijadikan contoh dan mana yang tidak patut
untuk dijadikan contoh. Karsatua Cupak teken Grantang ini berisi tentang ajaran yang baik dan ajaran yang tidak baik.

Dengan demikian ajaran yang baik dapat dijadikan pedoman agar bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Teori yang dipakai untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme dan teori nilai.

Judul                                                : PENATAAN LINGKUNGAN PURA MUNCAK SARI DESA SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN ABSTRAK
Penulis                                 :  I W. Sukerayasa1, I. B. A. Swamardika1, I W. A. Wijaya1
I N. Surata2, I N. Lanus2, I N. Sutarja3
Nama Journal / E.book            :  JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 1,
Halaman                             : 5 Halaman.

Abstraksi
Pura Luhur Muncak Sari merupakan salah satu jajar kemiri sisi barat pura Sad Kayangan Batu Karu, yang berada di desa Sangketan, Penebel, Tabanan. Telah dilakukan perencanaan dan pengawasan perluasan arealPura Luhur Muncak Sari terutama di sisi barat utama mandala, dan Pura Dalem Kayangan.
Dari hasil pengukuran utama mandala perluasan maksimum bisa mencapai 122,5 m2 dengan lebar 7 m dan panjang 17,5 m. Perluasan menggunakan plat beton dengan 14 tiang (kolom). Disamping itu juga dilakukan penataan penerangan diareal pura terutama disisi barat tempat parkir.

Hasil perluasan Utama Mandala menunjukkan peningkatan kenyamanan bagi pemedek yang melakukan persembahyangan. Hal ini bisa dilihat dari kepadatan kerumunan pemedek yang jauh berkurang pada saat puja wali tanggal 8 Agustus yang lalu.

VIDEO PERSAHABATAN

JUDUL         : Video Foto Kegiatan di Pura KARYA         : Ikhwatun Muamalah EDITOR       : Ahmad Nasichin Hudori DURASI       : ...